Written by Lowongan Kerja on 14.46
Oleh: Eko Jalu Santoso. On Inspirasi Indonesia Yahoo group
Memasuki kehidupan di era digital dewasa ini, tantangan terbesar yang dihadapi manusia modern sekarang ini bukan hanya ancaman terorisme, ledakan bom, ancaman nuklir semata, tetapi yang lebih besar lagi adalah terjadinya proses perubahan “fitrah†manusia itu sendiri. Ancaman terjadinya proses perubahan dan kehancuran unsur kemanusiaan dari dalam diri manusialah yang sebenarnya sangat berbahaya. Kehancuran unsur kemanusiaan ini akan melahirkan ras-ras manusia yang memiliki perilaku dan sikap bagiakan bukan manusia. Meskipun secara fisik manusia, tetapi mereka bertindak tidak sesuai dengan kehendak suara hati yang merupakan manifestasi kehendak Tuhan dalam diri manusia.
Salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan dalam menganut nilai-nilai hidup. Kesalahan dalam memilih nilai hidup yang diyakininya dapat mengakibatkan terbelenggunya kejernihan suara hati manusia sehinggga kejernihan suara hatinya tertutup, buta atau bahkan mati. Manusia menjadi mudah terjerumus kedalam perbuatan yang merugikan, melanggar norma-norma kemanusiaan, melanggar nilai-nilai spiritual kebaikan dan kebenaran. Meskipun secara fisik dirinya berwujud manusia, tetapi tindakannya tidak sesuai dengan unsur-unsur kemanusiaan. Perilakunya cenderung mudah melanggar nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan abadi.
Lantas bagaimana memilih nilai-nilai hidup yang kita yakini ?.
Kita menyadari bahwa derasnya arus informasi melalui audio visual maupun berbagai sarana informasi lainnya dapat mempengaruhi gaya hidup, budaya, perilaku yang dapat berpengaruh pada nilai-nilai hidup seseorang. Berbagai tayangan dalam sinetron, dalam film, maupun berbagai gaya hidup yang dipertontonkan oleh para selebriti, para tokoh masyarakat dapat mempengaruhi nilai-nilai hidup seseorang. Kalau hal ini tidak disaring dengan baik, maka dapat mempengaruhi nilai-nilai keyakinan hati seseorang. Keyakinan hati ini lama kelamaan akan menjadikan sebuah prinsip hidup yang dianut dan akan melahirkan tindakan sesuai nilai-nilai yang dianutnya tersebut.
Setiap orang dapat terbentuk dan berkembang dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang dianutnya. Seseorang yang menganut nilai-nilai yang berpusat pada hatinya, hasilnya adalah tindakan dan langkahnya yang bersumber dari nilai-nilai spiritual “Illahiah†dalam hatinya. Namun kalau seseorang menempatkan nilai-nilai hidup bentukan lingkungan sosial yang tidak sesuai dengan suara hati, hasilnya adalah tindakan dan langkah yang akan sangat merugikan dan bahkan bisa berakibat mengerikan.
Sebagai contoh, mereka yang menganut paham barat misalnya, umumnya menempatkan nilai kehormatan diri pada ukuran prestasi pekerjaan, keberhasilan bisnis, ilmu pengetahuan atau kesuksesan materialisme duniawi lainnya. Mereka mendewakan keberhasilan ekonomi, ilmu pengetahuan dan kesuksesan material duniawi sebagai tolok ukur kesuksesan hidupnya. Sedangkan orang-orang Jepang pada umumnya menempatkan nilai kehormatan diri mereka pada memiliki banyak persaudaraan dan pertemanan. Sehingga dalam tindakannya selalu mengedepankan nilai-nilai pertemanan dan persaudaraan.
Kalau orang Jawa di zaman dulu menempatkan nilai kehormatan tertinggi adalah memiliki kekuasaan (kraton atau pemerintahan), sehingga dapat mengatur nasib kehidupan orang lain. Berbagai nilai-nilai hidup yang berkembang dalam lingkungan ini dapat mempengaruhi nilai-nilai yang diyakini menjadi prinsip hidup seseorang. Nilai-nilai hidup yang berkembang dalam kehidupan di sekitar kita, lingkungan kita, dapat mempengaruhi prinsip hidup yang seringkali tidak sesuai dengan suara hati nurani.
Lebih baik memilih nilai-nilai hidup yang sesuai dengan suara hati nurani. Karena mereka yang menganut nilai hidup yang tidak sesuai dengan suara hati pada akhirnya akan berujung pada kekecewaan, penyesalan dan kegagalan. Baik itu kekecewaan dan kegagalan lahiriah maupun kegagalan pada tataran batiniah. Sejarah kehidupan sudah membuktikan banyak manusia yang menganut pada nilai-nilai hidup yang mengabaikan suara hati nurani terbukti mengakibatkan kesengsaraan, kekecewaan, kegagalan dan bahkan kehancuran hidup.
Karena nilai-nilai bentukan lingkungan atau buatan manusia, pada umumnya hanya menempatkan satu tujuan hidup duniawi semata, tidak menyeluruh dan tanpa ada keseimbangan dengan sisi pemenuhan spiritualnya. Hal ini dapat menciptakan manusia yang mendewakan sesuatu selain Allah Tuhan Yang Maha Esa. Ketidakseimbangan dalam sisi kehidupan pada akhirnya akan menghempaskan mereka dalam kehancuran dan kegagalan.
Dalam tataran kehidupan, kalau manusia menempatkan nilai hidup pada kepentingannya sendiri, seringkali tidak memiliki sikap empati kepada orang lain. Lebih mengedepankan ego pribadi untuk memenuhi nafsunya dibandingkan memahami kepentingan orang lain.
Lebih baik berusaha menghindari berbagai nilai-nilai hidup dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai spiritual kebenaran. Membebasakan hati dari berbagai belenggu yang dapat menutupinya. Setidaknya ada tujuh lagkah dalam membebaskan belenggu suara hati yang saya bahas dalam salah satu bab buku saya “Heart Revolution, Revolusi hati Nurani†yang diterbitkan elex Media Komputindo. Lebih lengkapnya anda dapat membacanya dalam buku tersebut.
Intinya berusahalah menjaga kejernihan suara hati, sehingga dapat menjadi pembimbing dalam kehidupan kita. Nilai-nilai hidup yang sesuai dengan suara hati nuranilah yang akan membawa manusia kearah kebahagiaan, kehidupan yang penuh potensi dan keagungan insani yang hakiki.
Sumber: Pentingnya Memilih Nilai Hidup Sesuai Suara Hati oleh Eko Jalu Santoso, Founder Motivasi Indonesia dan Penulis buku “The Art of Life Revolution†dan buku “Heart Revolution, Revolusi Hati Nuraniâ€, diterbitkan Elex Media Komputindo
Related Posts by Categories