daftar harga notebook-silakan melihat kategori notebook disamping
Written by Lowongan Kerja on 09.22Sejak beberapa tahun lalu, para vendor sudah menemukan pengganti baterai Lithium-ion (Li-ion) dan Lithium-polimer (Li-po) yang hingga saat ini masih menjadi tenaga penggerak andalan di notebook notebook bekas murah serta sebagian besar gadget elektronik lainnya. Namanya fuel cell.
Dibandingkan perangkat lain yang disematkan di daftar harga notebook komputer, baterai termasuk salah satu yang perkembangannya sangat lamban. Saking leletnya, inovasi produk yang satu ini bisa dibilang jalan di tempat, beda sekali dengan harddisk atau flash drive yang generasi terbarunya kerap muncul.
Apakah teknologi baterai terlalu sulit sehingga inovasinya terhambat? Tidak juga. Perlu Anda ketahui, para vendor sudah lumayan lama menemukan fuel cell yang dikenal sebagai teknologi pengganti baterai.
Lebih Awet
Ayo kita mundur ke tahun 2002. Saat itu, vendor-vendor seperti Casio Computer, Toshiba, Hitachi, Motorola, dan MTI telah memperkenalkan fuel cell berbahan utama metanol sebagai kandidat kuat pengganti Litium. Selain ideal digunakan di produk mobile seperti laptop dan ponsel, fuel cell juga dianggap irit konsumsi daya—mampu menambah waktu pakai gadget hingga 10 kali lebih lama.
Pada bulan September 2005, LG sangat optimis dengan fuel cell portabel bikinannya sampai mengeluarkan pernyataan bahwa notebook bekas merekalah yang bakal menjadi perusahaan pertama yang mengomersilkan baterai tersebut untuk notebook. Prototipe fuel cell yang dibuat LG memiliki bobot di bawah 1Kg dan disinyalir mampu menghasilkan daya hingga 25Watt, atau lebih dari 10 jam waktu pakai. Saat itu, LG memrediksi pasar global untuk fuel cell bisa murah mencapai 600 milyar USD pada tahun 2006, dan akan terus naik menjadi 1,9 milyar USD pada tahun 2010. Namun, hingga tahun 2006, fuel cell belum juga komersil.
Sekitar bulan Maret 2006, vendor asal Taiwan daftar harga notebook bernama Antig menyatakan baterai notebook berbasis fuel cell besutan mereka akan hadir di toko-toko komputer pada awal tahun 2007. Tadinya, Antig memilih awal Januari 2007 sebagai waktu yang tepat untuk memulai penjualan produknya lantaran notebook bekas lembaga regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO), yang sebelumnya secara khusus melarang penumpang membawa cairan seperti metanol dalam pesawat, berencana akan menghapus aturan tersebut pada bulan Januari 2007. Kenyataannya, aturan tersebut tak juga dicabut, justru malah diperketat.
Komersil 2-3 Tahun Lagi
Memasuki pertengahan tahun 2007, fuel cell belum juga siap dilempar ke pasaran. Berita terbaru mengenai perkembangannya datang pada tanggal 13 Agustus 2007 lalu. Samsung telah menyempurnakan teknologi Direct Methanol Fuel Cell (DMFC) miliknya yang sempat dipamerkan ke publik notebook bekas murah pada akhir Desember 2006. Ukurannya diperkecil hingga berdimensi 150mm x 50mm x 50mm. Total kapasitas energinya sekitar 1200W dengan output energi 20W.
Kelebihan utama dari DMFC adalah kemampuannya mengoperasikan notebook ultra portabel seri Q30, Q35, dan Q40 besutan Samsung hingga delapan jam sehari selama satu bulan. Kabarnya, vendor asal Korea Selatan tersebut bakal merilis temuannya ini paling lambat tahun 2008 nanti. Meski begitu, para analis meramalkan paling cepat 2-3 tahun lagi fuel cell baru benar-benar bisa komersil.
Anda boleh gemas dengan leletnya proses adaptasi industri TI dari baterai Litium ke fuel cell. Tapi seperti inilah kira-kira kondisi murah ketika Litium mulai menggeser posisi baterai Nikel (NiMH dan Ni-Cd2). notebook bekas Meskipun sudah jelas terbukti bahwa performa Litium jauh lebih baik dibandingkan Nikel, tetap saja butuh waktu cukup lama bagi para vendor untuk mengaplikasikannya ke dalam produk-produk mereka.
Proses adaptasi, khususnya untuk mengganti sesuatu yang secara massal telah digunakan di sebagian besar produk elektronik dalam jangka waktu yang lama (contohnya baterai Lithium yang sudah dipakai selama hampir 16 tahun), memang tak mudah. Selain diganjal harga bahan baku yang masih mahal, butuh edukasi yang intensif kepada para konsumen yang notebook bekas masih awam dengan teknologi fuel cell karena mereka mesti membiasakan diri tak lagi mencolok gadget ke listrik, tapi mengisi ulang baterai dengan metanol cadangan.
Sedikit tentang Fuel Cell
Fuel cell diciptakan pertama kali daftar harga notebook oleh Sir William Grove pada tahun 1839. Grove menemukan bahwa ternyata air bisa terurai menjadi hidrogen dan oksigen ketika diberi arus listrik. Proses ini kemudian dinamakan elektrolisis. Ia lalu berhipotesis bahwa jika proses tersebut dibalik untuk notebook bekas menghasilkan listrik dan air. Lima puluh tahun kemudian, Ludwig Mond dan Charles Langer murah memopulerkan istilah “fuel cell” ketika sedang membuat model praktis untuk menghasilkan listrik.
Fuel cell pada dasarnya adalah alat konversi energi elektrokimia. Ia mampu mengubah senyawa hidrogen dan oksigen menjadi air, dan dalam prosesnya menghasilkan listrik. Beda dengan baterai yang mengubah semua senyawa kimia di dalam tubuhnya menjadi listrik dan kemudian habis notebook bekas sehingga harus dibuang atau mesti diisi ulang memakai catuan daya, senyawa kimia di fuel cell terus mengalir di dalam selnya secara konstan sehingga tidak pernah mati.
Ada banyak jenis baterai fuel cell, namun yang paling banyak dipilih vendor sebagai kandidat kuat pengganti baterai Lithium adalah DMFC (Direct-methanol FC). DMFC sebenarnya telah dikembangkan sejak awal tahun 90-an. Prinsipnya kira-kira begini: larutan metanol ditambahkan ke sisi anoda baterai (fuel side) dan akan terurai menjadi proton dan elektron serta karbondioksida. Elektron akan dibawa keluar fuel cell dalam bentuk arus listrik yang notebook bekas kemudian dipakai untuk menjalankan notebook selama kira-kira 8 jam. daftar harga notebook Arus tersebut lalu mengalir kembali ke katoda fuel cell (air side). Nah, proton dan elektron di katoda kemudian bereaksi dengan udara untuk membentuk air, yang selanjutnya dibuang dari sistem.
Laporan terkini mengenai revenue semikonduktor tahun 2007 telah dirilis oleh Gartner. Berdasarkan hasil risetnya, jawara di murah kancah penjualan chip adalah Toshiba yang pendapatannya notebook bekas meningkat hingga 28 persen.
Intel dengan cepat juga telah meraup kembali revenue yang sempat dihilangkannya pada tahun 2006, yang mana pada notebook bekas saat itu AMD masih menempel ketat. Di tahun tersebut, penurunan revenue Intel mencapai 9,5 persen. Alhasil, market sharenya pun jatuh dari 14,7 notebook bekas persen murah menjadi 11,6 persen. Tapi selama tahun 2007, Intel sukses memperbaiki daftar harga notebook revenue-nya menjadi 8,2 persen atau 32,9 milyar USD sehingga market share perusahaannya ikut terdongkrak naik menjadi 12,2 persen.
Peringkat kedua dalam hal notebook bekas revenue adalah Samsung, yang berhasil meraup 20,9 milyar USD dari penjualan chip-nya dan berhak menguasai market share sebesar 7,7 persen. Di lain pihak, prestasi Texas Instruments (TI) kurang baik sepanjang tahun 2007 karena revenue-nya turun ke angka 4,2 persen dengan meraup 11,5 milyar USD. TI memang masih notebook bekas secara murah masif memproduksi chip untuk Nokia, tapi sialnya, untuk berjaga-jaga supaya tidak terjadi kekurangan stok, vendor asal Finlandia tersebut memutuskan untuk memesan dari supplier lainnya juga.
AMD tidak berhasil masuk ke dalam daftar top 10 manufaktur chip ini. Menurut iSuppli,
Mouse bikinan Adesso yang menyasar pengguna laptop ini sangat unik. Diberi nama AKP-170 atau 19 Key USB Numeric Keypad and Optical Mouse, desainnya sangat inovatif karena dilengkapi dengan tombol notebook bekas numerik built-in di bagian atasnya. Tambahan ini dimaksudkan untuk menggantikan fungsi keypad angka yang lazimnya tidak disediakan di mayoritas keyboard notebook. Jadi jika Anda butuh mengetik angka, tidak perlu lagi melepaskan tangan yang sedang menggenggam mouse ke keyboard. Langsung saja ketik dari mouse.
Supaya tidak terpencet tanpa notebook bekas sengaja ketika fungsi mouse-nya sedang dipakai, si tombol numerik dilindungi oleh casing murah plastik transparan. Karena ia mengadopsi USB Plug-and-Play, pengguna daftar harga notebook tidak perlu menginstal driver atau software tambahan apapun. Mouse ini juga kompatibel dengan sebagian besar sistem operasi Microsoft seperti Vista, XP, 2000, ME, dan 98.
Sebagai mouse optikal yang notebook bekas beresolusi 1000 DPI, AKP-170 menawarkan kinerja yang mulus dan akurat. Scrolling wheel-nya terasa nyaman digunakan menjelajah internet. Tombol tambahannya juga enak dipencet, seperti halnya keypad pada notebook. Jika Anda kebetulan hobi ngegame di laptop, keberadaan keypad numerik ini mungkin lebih disukai karena Anda bisa bermain notebook bekas menggunakan tombol angka di mouse saja daripada di keyboard yang lebih merepotkan.
Berapa harganya? "Hanya" 29,99USD saja, kok
Terorisme masih menjadi isu yang mencekam. Setelah terjadi peristiwa peledakan atau lainnya, polisi dapat dipastikan sibuk menetapkan daftar tersangka dan adakalanya mulai menyebarkan foto wajah, mencari orang yang diduga sebagai pelaku. Dalam mengidentifikasi wajah pelaku atau buronan, salah satu caranya adalah dengan mencocokkan wajah tersangka dengan arsip foto. Persoalan menjadi rumit jika arsip foto sangat besar dan proses pencarian dilakukan secara manual. Cara ini butuh waktu cukup lama.
Melihat persoalan itu, Rahmat Widyanto, Ketua Program Pascasarjana Ilmu Komputer Universitas Indonesia sekaligus Manajer Riset di Fakultas Ilmu Komputer, kini mengembangkan Sistem Temu Kembali Citra Wajah. Perangkat lunak itu dipamerkan dalam Gelar Ilmu dan Inovasi Universitas Indonesia 2007 dua pekan lalu. Perangkat itu dikembangkan dengan memerhatikan kekhasan fitur wajah orang Indonesia.
Menurut Rahmat, sistem itu dikembangkan dengan menggunakan metode eigenface dan jarak euclidean. Metode eigenface digunakan untuk melakukan ekstraksi ciri wajah yang penting. Eigenface berbasis pada daftar harga notebook principal component analysis (PCA), pendekatan yang terbilang paling sukses untuk mengekstraksi informasi wajah.
Metode ini menggunakan proyeksi ruang citra wajah dengan dimensi tinggi ke ruang ciri dengan dimensi lebih rendah. Jarak euclidean digunakan untuk mengukur nilai kemiripan antara dua notebook bekas citra wajah. Semakin kecil jarak antara dua citra wajah, semakin tinggi nilai kemiripannya. Gambar wajah dalam basis data diekstraksi lalu disimpan.
"Ketika pengguna memasukkan gambar wajah yang ingin diidentifikasi, sistem akan mencari kesamaan antara input data dengan murah gambar wajah yang ada di basis data," ujar Rahmat yang mendapatkan daftar harga notebook gelar master dan doktor dari Tokyo Institute of Technology di bidang computional intelegent itu.
Sistem tersebut mampu notebook bekas menemukan citra wajah yang relevan terhadap citra masukan dengan tingkat ketepatan rata-rata 87 persen terhadap basis data citra wajah yang digunakan. Proses ekstraksi ciri wajah terbilang sederhana, cepat, dan efisien.
Rahmat mengatakan, perangkat lunak itu dapat dihubungkan dengan kamera yang kemudian secara otomatis berdasarkan notebook bekas gambar yang dihasilkan, sistem akan mencari apakah wajah itu ada di dalam daftar cekal atau buron. Perangkat itu akan sangat bermanfaat bagi dunia kepolisian. Alat pengenal wajah ini strategis ditempatkan di bandara-bandara, daftar harga notebook khusus murah penerbangan ke luar negeri, yang biasanya melalui meja pengecekan dokumen. Alat itu juga akan amat bermanfaat jika digunakan di markas polisi untuk mengenali wajah-wajah pelaku kejahatan.
Di Universitas Indonesia sendiri, Rahmat sedang berdiskusi dengan pihak panitia seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk menggunakan alat itu. Penggunaan alat itu terutama untuk menghindari notebook bekas praktik joki. "Pernah ada kasus dalam formulir pendaftaran foto wajahnya perempuan, tetapi saat penerimaan yang datang ternyata laki-laki. Dengan alat itu, dapat dicocokkan kesamaan wajah," ujarnya.
Pada tahap laboratorium dan prototipe, perangkat lunak itu dapat digunakan. "Untuk basis data, kami mengambil contoh wajah dari 500 mahasiswa Universitas Indonesia dan gambar-gambar lain dari internet. Sekarang tinggal bersinergi dengan pihak yang membutuhkannya," ujarnya.
Tanpa bantuan ilustrator
Dalam pengembangannya, laboratorium yang dipimpin Rahmat juga mengembangkan Perangkat Lunak Cerdas notebook bekas untuk Identifikasi Wajah Buron dengan fuzzy similarity measure. Program itu daftar harga notebook merupakan bagian dari Riset Unggulan Universitas Indonesia, Program Unggulan dan masih dalam pengerjaan.
Identifikasi wajah di kepolisian biasanya murah dengan pembuatan sketsa wajah oleh ilustrator berdasarkan keterangan saksi. Sketsa itu lalu dicocokkan dengan basis data foto wajah di kepolisian. Kedua tahap ini memiliki masalah besar.
Pada tahap pertama, akurasi sketsa wajah sangat bergantung pada kemampuan interpretasi ilustrator dan kemampuan verbal saksi dalam mengungkapkan ciri-ciri wajah. Pada tahap kedua, notebook bekas petugas pencari foto pada basis data dapat mengalami kejenuhan karena harus membandingkan sketsa wajah dengan semua foto yang ada.
Perangkat lunak yang dikembangkan Rahmat menggunakan antarmuka user friendly yang dapat digunakan untuk memvisualisasi sketsa wajah buronan tanpa bantuan ilustrator. Pengguna dan saksi dapat langsung membuat sketsa wajah tanpa bantuan ilustrator. Mereka cukup memasukkan ciri-ciri verbal dari wajah yang akan diidentifikasi dengan cara memilih properti dari notebook bekas setiap ciri wajah yang akan digunakan sebagai komponen pencari. Untuk lebih mengarahkan pengguna dalam memilih ciri, untuk setiap pilihan properti akan diberi suatu murah ilustrasi berupa sketsa dari ciri wajah yang dipilih. Permasalahan yang ditimbulkan oleh keterbatasan kemampuan saksi dalam mendeskripsikan ciri-ciri wajah secara verbal pun teratasi.
Hal terpenting yang harus diperhatikan, kata Rahmat, ialah jumlah fitur setiap penciri wajah tidak boleh notebook bekas diisi sembarangan. Semakin banyak pilihan akan semakin membingungkan saksi. Fitur-fitur yang diletakkan pada bagian antarmuka pengguna harus yang benar-benar bisa merepresentasikan generalisasi dari setiap bentuk umum dari ciri yang dimiliki penciri wajah.
Sketsa wajah ini kemudian digunakan untuk mencari foto wajah buronan pada basis data menggunakan teknik kecerdasan buatan yaitu fuzzy similarity measure. Teknik ini memungkinkan pencarian data dengan tingkat kompleksitas tinggi sehingga hasil pencarian lebih akurat. Keluaran dari perangkat lunak ini adalah daftar foto wajah buronan yang diurut berdasarkan daftar harga notebook tingkat kemiripannya. Proses pencarian akan dilakukan secara bertahap untuk setiap ciri wajah yang telah ditentukan.
Sejauh ini, di seluruh dunia telah dikembangkan beberapa perangkat lunak untuk identifikasi wajah, seperti FACES, Faces-Composite Picture Programe, FACETTE, dan Comphotofit. Perangkat itu notebook bekas merekonstruksi beberapa bagian yang signifikan seperti rambut, dahi, alis, mata, pipi, hidung, mulut, dan rahang. Penggunanya antara lain Badan Pusat Intelijen AS (CIA) dan Biro Investigasi Federal AS (FBI).
Hanya saja, perangkat lunak tersebut tidak mempunyai fitur wajah dengan kekhasan ciri wajah orang Indonesia. Kelemahan lainnya adalah tidak mempunyai fasilitas pencarian berdasarkan sketsa wajah pada basis data foto wajah.
Terkait penelitian itu, Rahmat dan timnya telah berkunjung ke kepolisian. Untuk keperluan identifikasi wajah, Badan Reserse Kriminal Polri Bagian Pusat Identifikasi menerbitkan buku Petunjuk notebook bekas Teknis Nomor Pol: Juknis/01/VIII/2006 tentang Sketsa Raut Wajah. Ciri-ciri wajah yang dimuat di dalam buku tersebut akan digunakan tim itu sebagai acuan pencocokan ciri wajah pada perangkat lunak yang dikembangkan.
Rahmat mengatakan, penelitian tersebut diperkirakan akan rampung tahun depan. Dia berharap penelitian-penelitian itu bermanfaat murah bagi masyarakat, terutama bagi pihak-pihak terkait, seperti notebook bekaskepolisian agar kelak para buronan yang meresahkan masyarakat semakin mudah terdeteksi.
